Rabu, 16 Juni 2010

Pemanfaatan susu kualitas rendah (krupuk susu)

Apa yang terfikir jika mendengar kata “makan susu”? tentu banyak orang akan merasa aneh mendengarnya karena semua pasti tahu kata empat sehat lima sempurna yang merupakan menu makanan sehat yang terdiri dari nasi, sayuran, lauk-pauk, buah – buahan dan susu sebagai minuman pelengkap. Susu memang sangat cocok menjadi minuman pelengkap karena kandungan – kandungan di dalamnya seperti protein,kalsium,vitamin,dan lain – lain

Susu merupakan salah satu produk hasil ternak yang penting bagi kehidupan, melalui penyediaan zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan. Namun demikian, susu juga merupakan produk yang mudah rusak, sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan secara cepat. Transportasi dan penyimpanan, merupakan faktor kritis yang berpengaruh terhadap mutu susu.

Usaha−usaha pengolahan susu semakin berkembang pada skala rumah tangga dan skala kecil dengan berbagai ragam produ olahannya. Usaha ini merupakan upaya pengawetan sekaligus untuk memperoleh nilai tambah atau nilai jual yang lebih tinggi, serta mengurangi ketergantungan kepada Koperasi Pengolah Susu (KPS).

Masalah yang dihadapi dalam usaha−usaha skala ini adalah teknologi pengolahan yang umumnya relatif sederhana, dalam arti kurang memperhatikan mutu hasil dan sanitai, dengan berbagai keterbatasan sarana/peralatan. Akibatnya adalah mutu produk yang dihasilkan redah dan atau kurang aman untuk konsumsi (Sirait dkk, 1988).

Susu sendiri dapat diolah menjadi permen caramel, dodol, yoghurt,keju dan lain – lain. Sedangkan pembuatan produk olahan susu seperti caramel,keju maupun dodol selalu menggunakan susu dengan kualitas tinggi dan biasanya untuk kualitas rendah atau biasa disebut susu pecah tidak dapat digunakan, tetapi di beberapa kota di indonesia seperti boyolali dan pangelangan susu pecah yang dulunya tidak berharga sekarang menjadi suatu yang berharga. Hal ini karena adanya produk olahan susu pecah yaitu krupuk susu, krupuk susu sendiri pertama kali dibuat oleh warga Pangalengan, awalnya beberapa warga cukup prihatin dengan banyaknya susu yang dibuang karena pada akhir tahun 1969, Pangalengan sempat dilanda over produksi susu, sehingga sering kali ditemui susu yang terbuang karena basi. Karena sayang kalau banyak susu yang dibuang maka munculah beberapa ide yang salah satunya adalah krupuk susu.

Disamping itu pemanfaatan susu pecah bertujuan untuk meningkatkan kandungan protein dari kerupuk. Kerupuk susu merupkan kerupuk yang dibuat dengan penambahan susu sebagai sumber protein yang mengandung mineral - mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti kalsium, fospor, dll. Sehingga dengan mengonsumsi kerupuk susu maka diharapkan akan didapatkan manfaat tidak hanya karbohidrat, tetapi juga kandungan protein yang tinggi yang terkandung didalamnya. Dengan proses pengolahan pangan yang tepat kerupuk susu dapat bertahan hingga berbulan-bulan tanpa bahan pengawet.

Bahan:

1. susu pecah
2. gram tepung tapioka
3. butir kuning telur
4. gula
5. garam
6. ketumbar
7. bawang putih

Langkah- langkah pembuatan kerupuk susu adalah:

1. Rebus 1 liter Susu pecah hingga kempel (tahu susu)
2. Campurkan susu tadi dengan 60 gram tepung tapioka, 1 butir kuning telur serta bumbu.
3. Uleni adonan tersebut hingga homogen (rata)
4. Bungkus adonan dengan daun pisang seperti membuat lemper
5. Kukus di atas dandang sampai masak kurang lebih satu jam
6. Setelah masak, adonan diangkat dan didinginkan
7. Adonan diiris tipis – tipis
8. Jemur sampai kering
9. Kemas dalam kantong plastik

Pada akhirnya pembuatan krupuk susu yang berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya susu pecah ini menjadi suatu nilai jual yang tinggi dan di pangelangan sendiri produk olahan susu ini sudah menjadi makanan khas yang harus dibeli.



Sumber
http://bajigour.dagdigdug.com

Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive