Minggu, 19 Desember 2010
Postur yang Baik, Cegah Nyeri Leher dan Pinggang
15.17 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
PERNAHKAH Anda tidur hanya pada satu sisi badan? Atau tidur di sofa sambil menekukkan badan karena ukuran panjangnya yang tidak sesuai dengan tinggi badan Anda? Dan, mungkin akhir-akhir ini Anda mulai merasakan nyeri di bagian leher dan pinggang. Nyeri leher dan pinggang merupakan 2 keluhan yang paling sering dialami oleh hampir semua orang. Menurut drs. Soehardi, SMPh, MM, direktur Sasana Husada Fisioterapi, 60-90% orang pernah mengalami nyeri leher dan pinggang dalam hidupnya." 80-90% dari yang pernah mengalami nyeri sebelumnya akan kambuh lagi," ujar Soehardi dalam acara seminar bertema Pencegahan Nyeri Leher dan Pinggang, di Rumah Sakit Ibu dan Anak Jakarta, Sabtu (6/6). Akan tetapi, menurut dia, sebagian besar permasalahan nyeri leher dan pinggang dapat dicegah. Karena itu, lanjut Soehardi, masalah pencegahan merupakan sebuah kewajiban.
Kenapa harus di leher dan pinggang? Menurut Soehardi, masalah nyeri di leher dan pinggang ini disebabkan oleh titik gaya berat tubuh melewati leher dan pinggang. Akibatnya, tekanan terbanyak ada pada leher dan pinggang. Leher misalnya, terang Soehardi, harus terus-menerus menopang kepala yang beratnya hampir mencapai 4 kilogram dan pinggang juga harus menopang tubuh bagian atas. Fungsi leher dan pinggang yang berlangsung tanpa istirahat, akan menimbulkan tekanan yang lebih besar sehingga memicu terjadinya degeneratif. Proses ini, tegas dia, akan diperberat dengan kondisi tubuh yang salah."Nyeri akan semakin parah kalau terjadi terus-menerus apalagi dalam posisi salah."
Nyeri leher dan pinggang, Soehardi menjelaskan lebih jauh, secara umum disebabkan oleh postur yang buruk, penggunaan tubuh secara salah, kebiasaan kerja yang buruk, posisi tidur yang sama dalam waktu lama, serta menurunnya fleksibilitas dan kebugaran tubuh. Meskipun nyeri ini diakibatkan oleh penumpukan semua faktor tersebut, lanjut dia, postur tubuh yang salah merupakan faktor penyebab utama."80% nyeri leher dan pinggang disebabkan oleh postur tubuh yang salah."
Postur yang salah ini, terang dia, bisa bervariasi mulai dari posisi duduk yang salah dengan menekuk tangan atau kaki, atau posisi saat berdiri yang tidak tegak sehingga bisa memicu tekukan di leher, pinggang dan lutut. Sedang penggunaan tubuh yang salah, terang dia lagi, meliputi penggunaan sepatu ber-hak tinggi atau mengangkat barang dalam posisi membungkuk dengan menekuk pinggang, bukannya kaki. Sepatu ber-hak tinggi, menurut dia, akan memendekkan dan menekuk kaki. Dal hal ini, terang dia, harus diseimbangkan dengan meregangkan kaki setelahnya.
Hal lain lagi yang turut memicu nyeri, lanjut Soehardi, adalah kebiasaan buruk menekuk leher saat menggunakan telepon."Sudah leher kerjanya berat, dan harus ditambah lagi dengan posisi yang tidak tepat."Selain itu, lanjut dia, posisi tidur yang menetap pada satu sisi tubuh atau tidur sambil meringkuk juga memicu nyeri.
Faktor posisi yang salah ini, lanjut dia lagi, semakin diperburuk dengan penurunan kelenturan dan kebugaran tubuh. Manusia, terang dia, lebih banyak menghabiskan waktu dengan menekukkan semua bagian badan, baik tangan atau kaki dibandingkan meregangkannya. Akibatnya, terang dia, muncullah ancaman ketegangan. Penurunan kelenturan, menurut dia, akan mulai terjadi di usia 35 dan semakin dipercepat dengan kurangnya latihan. Penurunan kebugaran, menurut Soehardi, juga disebabkan oleh kurangnya latihan atau bergerak."Berdasarkan survei DKI, Jakarta dilanda sindrom kurang bergerak."
Semua faktor tersebut, menurut Soehardi, akan memicu terjadinya peradangan dan ketegangan pada otot, yang mengakibatkkan muculnya rasa nyeri. Proses ini, terang dia, bagaikan rangkaian setan yang sulit dipotong. Biasanya diawali dengan nyeri, selanjutnya penegangan otot, gangguan peredaran darah, gangguan gerak, serta kekakuan otot. Cara satu-satunya untuk memotong siklus ini, menurut Soehardi, adalah dengan latihan. Dengan latihan, terang dia, akan mucul siklus baru. Latihan akan membantu tubuh beradaptasi, menghilangkan nyeri, menguatkan otot, dan akhirnya meningkatkan fungsi tubuh.
Latihan yang tepat, menurut Soehardi, harus dilakukan secara teratur dan dimulai dari yang paling ringan. Tetapi, tegas dia, latihan tidak bisa berdiri sendiri. Semua kembali ke akar masalah nyeri yang sebagian besar dipicu oleh posisi tubuh yang salah. Intinya, terang Soehardi, latihan harus dipadukan dengan pemeliharaan postur tubuh yang baik dan benar.
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Kenapa harus di leher dan pinggang? Menurut Soehardi, masalah nyeri di leher dan pinggang ini disebabkan oleh titik gaya berat tubuh melewati leher dan pinggang. Akibatnya, tekanan terbanyak ada pada leher dan pinggang. Leher misalnya, terang Soehardi, harus terus-menerus menopang kepala yang beratnya hampir mencapai 4 kilogram dan pinggang juga harus menopang tubuh bagian atas. Fungsi leher dan pinggang yang berlangsung tanpa istirahat, akan menimbulkan tekanan yang lebih besar sehingga memicu terjadinya degeneratif. Proses ini, tegas dia, akan diperberat dengan kondisi tubuh yang salah."Nyeri akan semakin parah kalau terjadi terus-menerus apalagi dalam posisi salah."
Nyeri leher dan pinggang, Soehardi menjelaskan lebih jauh, secara umum disebabkan oleh postur yang buruk, penggunaan tubuh secara salah, kebiasaan kerja yang buruk, posisi tidur yang sama dalam waktu lama, serta menurunnya fleksibilitas dan kebugaran tubuh. Meskipun nyeri ini diakibatkan oleh penumpukan semua faktor tersebut, lanjut dia, postur tubuh yang salah merupakan faktor penyebab utama."80% nyeri leher dan pinggang disebabkan oleh postur tubuh yang salah."
Postur yang salah ini, terang dia, bisa bervariasi mulai dari posisi duduk yang salah dengan menekuk tangan atau kaki, atau posisi saat berdiri yang tidak tegak sehingga bisa memicu tekukan di leher, pinggang dan lutut. Sedang penggunaan tubuh yang salah, terang dia lagi, meliputi penggunaan sepatu ber-hak tinggi atau mengangkat barang dalam posisi membungkuk dengan menekuk pinggang, bukannya kaki. Sepatu ber-hak tinggi, menurut dia, akan memendekkan dan menekuk kaki. Dal hal ini, terang dia, harus diseimbangkan dengan meregangkan kaki setelahnya.
Hal lain lagi yang turut memicu nyeri, lanjut Soehardi, adalah kebiasaan buruk menekuk leher saat menggunakan telepon."Sudah leher kerjanya berat, dan harus ditambah lagi dengan posisi yang tidak tepat."Selain itu, lanjut dia, posisi tidur yang menetap pada satu sisi tubuh atau tidur sambil meringkuk juga memicu nyeri.
Faktor posisi yang salah ini, lanjut dia lagi, semakin diperburuk dengan penurunan kelenturan dan kebugaran tubuh. Manusia, terang dia, lebih banyak menghabiskan waktu dengan menekukkan semua bagian badan, baik tangan atau kaki dibandingkan meregangkannya. Akibatnya, terang dia, muncullah ancaman ketegangan. Penurunan kelenturan, menurut dia, akan mulai terjadi di usia 35 dan semakin dipercepat dengan kurangnya latihan. Penurunan kebugaran, menurut Soehardi, juga disebabkan oleh kurangnya latihan atau bergerak."Berdasarkan survei DKI, Jakarta dilanda sindrom kurang bergerak."
Semua faktor tersebut, menurut Soehardi, akan memicu terjadinya peradangan dan ketegangan pada otot, yang mengakibatkkan muculnya rasa nyeri. Proses ini, terang dia, bagaikan rangkaian setan yang sulit dipotong. Biasanya diawali dengan nyeri, selanjutnya penegangan otot, gangguan peredaran darah, gangguan gerak, serta kekakuan otot. Cara satu-satunya untuk memotong siklus ini, menurut Soehardi, adalah dengan latihan. Dengan latihan, terang dia, akan mucul siklus baru. Latihan akan membantu tubuh beradaptasi, menghilangkan nyeri, menguatkan otot, dan akhirnya meningkatkan fungsi tubuh.
Latihan yang tepat, menurut Soehardi, harus dilakukan secara teratur dan dimulai dari yang paling ringan. Tetapi, tegas dia, latihan tidak bisa berdiri sendiri. Semua kembali ke akar masalah nyeri yang sebagian besar dipicu oleh posisi tubuh yang salah. Intinya, terang Soehardi, latihan harus dipadukan dengan pemeliharaan postur tubuh yang baik dan benar.
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Artikel Yang Berhubungan
Label:
kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Desember
(157)
- Tips Menahan Diri dari Godaan Kue Natal
- Tips Bebas Was-was Gunakan Tangga
- Aman Mendekorasi Pohon Natal
- Pemandangan Indah Percepat Kesembuhan Pasien
- Mencari Tubuh Ideal Lewat Avatar
- Pria Kaya Cenderung Berperut Buncit
- Tidur Ditemani Lampu Menyala Picu Depresi
- Rumah Ternyata Sumber Kuman
- Tertawa Menyehatkan Jantung
- Otak Mampu Mendeteksi Kebohongan
- Pola Makan Ayah Menurun Pada Anak
- Lampu Hemat Energi Mengandung Merkuri
- Rajin Berolahraga Bikin Awet Muda
- Sering Menggerutu Perbesar Risiko Angina
- Sarang Semut Penyembuh Kanker dan Tumor
- Obat Migrain Bentuk Spray Lebih Efektif
- Mata Bionik Kembalikan Penglihatan Tunanetra
- Pil Kontrasepsi tak Pengaruhi Kadar Insulin
- Kehidupan Modern Bikin Nyeri Otot Makin Akrab
- Hidup Sehat Hindari Sakit Otak
- Penyakit Favorit Si Kaya dan Si Miskin
- Pola Makan Sehat agar Tubuh Langsing
- Makanan yang Mampu Menurunkan Berat Badan
- Makanan Penghindar Perut Buncit
- Langsing dengan Tujuh Makanan Kaya Air
- Langsing Berkat Duet Teh Hijau dan Hitam
- 3 Gelas Susu Hindarkan Penyakit Jantung
- Postur yang Baik, Cegah Nyeri Leher dan Pinggang
- Nyeri Leher Umum Diderita Perempuan
- Hati-Hati Pakai Pengilap Bibir
- Kematian akibat Kanker di Australia Menurun
- Tren Operasi Plastik Kaki Tembus US$4juta
- Orang Kanada Lebih Percaya Hewan Kesayangan
- Tai Chi Ringankan Nyeri Arthritis
- Pengobatan alternatif Asma
- Pengobatan Alternatif Asma tidak Efektif
- Akupuntur tak Ampuh Pulihkan Stroke
- Akupunktur Mampu Cegah Bunuh Diri
- Akupuntur Mendorong Kehamilan
- Akupunktur Efektif Sembuhkan Mata Malas
- Obat Osteoporosis Perlambat Kanker Tulang
- Diagnosis Melanoma dengan Infrared
- Vaksin Baru Atasi Kanker Kulit
- Tabir Surya Efektif Tangkal Kanker Kulit
- Aspirin Tingkatkan Risiko Perdarahan
- Aspirin Kunyah Efektif Atasi Serangan Jantung
- Aspirin Cegah Kerusakan Liver
- Aspirin Pangkas 50 Persen Risiko Kematian Kanker
- Multivitamin dan Kalsium Kurangi Risiko Kanker
- HRT tidak Efektif Lawan Kanker Payudara
- Sunitinib Harapan Baru Penderita Kanker Pankreas
- Pilih Antibiotik Selama Kehamilan
- Antibiotik Efektif Selamatkan Nyawa Pasien
- Antibiotik Tak Efektif Obati Bronkitis Akut
- China Konsumsi 10 Kali Lipat Antibiotik
- Vitamin C Bantu Cegah Sakit Encok
- Pengaruh Vitamin C Terhadap Flu
- Nikotin dan Kafein Kikis Imunitas Tubuh
- Kelainan Genetis Sebabkan Sexsomnia
- Terapi Menulis Hilangkan Stres
- Terapi Sentuhan Atasi Stres
- Menjadikan Stres Bernilai Positif
- Dua Cara Ibu Hilangkan Stres
- Halau Stres dengan Latihan Pernapasan
- Imunoterapi Sembuhkan Alergi Kacang
- Suapan Besar Percepat Langsing
- Cara Praktis Hindarkan Noda Gigi
- Makanan dan Minuman Penyebab Noda Gigi
- Imunoterapi Sembuhkan Alergi Kacang
- Jus Delima Efektif Hambat Kanker Prostat
- Madu, Makanan Lezat Segudang Manfaat
- Dongkrak Stamina dengan Madu
- Madu, Rahasia Penambah Energi Atlet Yunani
- Kenari Ampuh Atasi Impotensi dan Diabetes
- Atasi Insomnia dengan Kangkung
- Tips agar Punggung Tetap Sehat
- Cara Cegah Sakit Punggung
- Tips Atasi Sakit Punggung
- Cegah Sakit Punggung di Perjalanan
- 9 Cara Unik Kontrol Porsi Makan
- Tubuh Indah dengan Gerakan Balet
- 5 Cara Sederhana Atasi Insomnia
- Cara Asyik untuk Tidur Nyenyak
- Cermat Berhitung Kunci Cepat Langsing
- Rahasia Langsing Sembilan Negara
- Langsing Tanpa Diet
- Suapan Besar Percepat Langsing
- Cara Praktis Hindarkan Noda Gigi
- Kecerdasan Anak Tergantung Sentuhan Ibu
- 3 Faktor Kebahagiaan Perempuan
- 5 Alasan Tepat Ngemil
- Tiga Rahasia agar Jarang Sakit
- Kulit Sehat dan Segar di Atas Pesawat
- Cegah Sakit Punggung di Perjalanan
- 9 Cara Unik Kontrol Porsi Makan
- Perempuan Rentan Terpengaruh Pergaulan
- Waspada, E-Cigarettes Bahayakan Kesehatan
- Tokophobia, Bikin Perempuan Takut Melahirkan
- Gelang Merah bagi Perempuan Haid Norwegia
- Bayi Musim Panas Lebih Sehat
-
▼
Desember
(157)
0 komentar:
Posting Komentar