Minggu, 19 Desember 2010

Vaksin Baru Atasi Kanker Kulit

PENGOBATANmelanoma, satu jenis kanker kulit, telah mengalami pencerahan. Sebuah studi dari melanoma medical oncology di the University of Texas M.D. Anderson Cancer Center, Houston, menemukan untuk pertama kalinya, vaksin yang berfungsi melatih sistem kekebalan tubuh untuk mencari dan menyerang sel-sel kanker. Vaksin ini terbukti bisa mengecilkan tumor pada pasien pengidap melanoma. Selain itu, dalam studi yang melibatkan 185 pasien melanoma ini, vaksin yang diuji coba terbukti bisa memperpanjang waktu pasien terbebas dari sel-sel kanker sebelum sel kanker tumbuh kembali.

"Ada juga indikasi yang menunjukkan bahwa pasien yang diberikan vaksin hidup lebih lama, tapi perkembangan pasien perlu diikuti lebih lama sebelum peneliti bisa memastikannya," terang salah seorang peneliti Patrick Hwu, MD, seperti dikutip situs webmd.

Cara kerja vaksin

Berbeda dengan vaksin HPV yang berfungsi mencegah kanker serviks pada perempuan sehat, vaksin melanoma didisain untukmereka yang telah mengidap kanker. Vaksin ini diberikan sekalian dengan interleukin-2, atau IL-2, pengobatan standar untuk kanker kulit. IL-2 menstimulus sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan membunuh sel-sel kanker. Dengan penanganan ini, 1 dari 4 pasien kanker kulit stadium lanjut mengalami pengecilan tumor.

Vaksin ini mengandung zat yang disebut gp100, yang secara alami juga ada di permukaan sel-sel kanker melanoma. Idenya, sistem kekebalan tubuh akan melihat zat ini sebagai ancaman dan mengundang serangan yang bahkan lebih kuat dalam melawan sel-sel kanker.

"Vaksin ini bisa membawa sistem kekebalan tubuh ke dalam tempat pelatihan pasukan. Selanjutnya, interleukin-2 akan menggandakan mereka menjadi sebuah pasukan," terang Hwu.

Melanoma merupakan salah satu kanker kulit yang paling mematikan. Berdasarkan data dari American Cancer Society, di Amerika Serikat saja tahun ini diperkirakan ada 68.720 kasus baru dan 8.650 kematian akibat penyakit ini.

Vaksin melanoma mengecilkan tumor

Dalam studi yang dipresentasikan di acara pertemuan tahunan American Society of Clinical Oncology ini, pasien melanoma stadium lanjut diberikan suntikan vaksin atau placebo, diikuti dengan 4 hari penanganan interleukin-2 ke dalam pembuluh darah. Proses ini dilakukan setiap 3 minggu hingga tumor mengecil dan kanker membaik.

Pasien yang menerima vaksin dengan interleukin lebih banyak mengalami pengecilan tumor (22%) dibandingkan pasien yang hanya menerima interleukin saja (10%). Vaksin juga memperpanjang waktu hingga kanker mulai tumbuh kembali, sekitar 1 1/2 bulan untuk interleukin-2 saja dan hampir 3 bulan pada mereka yang memadukan interleukin-2 dengan vaksin melanoma tersebut.

"Kedengarannya tidak banyak, tapi ini sangat bermakna," terang Len Lichtenfeld, MD, deputy medical director American Cancer Society.

Menurut Louis M. Weiner, MD, ketua Lombardi Comprehensive Cancer Center di Washington, D.C., studi ini merupakan seri terbaru yang menunjukkan kalau sistem kekebalan tubuh bisa digerakkan untuk melawan kanker.

"Banyak dari kita meyakini kalau pendekatan kombinasi yang melibatkan serangan sistem kekebalan tubuh terhadap sel-sel kanker akan terbukti lebih bermanfaat dalam mengontrol kanker seperti melanoma," ujar Weinar.

Menurut Hwu, mereka akan melakukan langkah selanjutnya dengan melakukan percobaan yang lebih besar dengan waktu yang lebih lama. Selain itu, timnya juga berusaha mencari bahan pemacing lain, dalam bentuk agen yang berfungsi melemahkan sistem kekebalan tubuh.

"Dengan begitu, pasukan sistem kekebalan tubuh akan memperbanyak diri tanpa bersifat membahayakan, dan diharapkan bisa membunuh lebih banyak sel-sel kanker," terang Hwu.



Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive