Minggu, 05 Desember 2010
Pria Betah Melajang Berpotensi Bunuh Diri
20.27 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
INSIDEN bunuh diri kembali terjadi di Jakarta, Selasa (30/11). Yang mengagetkan, pada tempo hari itu terjadi dua aksi bunuh diri. Kejadian itu tentu membuat kita bertanya-tanya, mengapa sang pelaku memutuskan untuk melakukan aksi nekat tersebut? Dan, bagaimana cara mendeteksi dini mereka yang cenderung mengambil keputusan untuk bunuh diri?
Sekitar pukul 14.55 WIB, warga di sekitar Gajah Mada Plaza terkejut dengan aksi yang dilakukan Suhunan Sjahrir, 54. Ia nekat terjun bebas dari lantai 7 gedung tersebut. Saat ditemukan, ia telah tewas dengan tubuh korban dalam kondisi kaki patah, kepala pecah, dan bahu kanan patah. Tak lama setelah kejadian itu, pada pukul 16.30, seorang pria berusia 50 tahun bernama Djukri Salim, melompat dari lantai 5 Mal Ciputra. Ia diduga bunuh diri dan tewas seketika.
Memang tak mudah mengenali karakteristik orang yang berkeinginan bunuh diri. Tetapi, ada beberapa hal yang dapat dijadikan isyarat pada remaja yang ingin mengakhiri hidupnya, antara lain perubahan sikap yang semula periang berubah menjadi pemurung, yang tadinya mudah bergaul, tiba-tiba menarik diri dari pergaulan dan lingkungannya.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian, diketahui, mereka yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri adalah kaum pria dengan usia di atas 45 tahun, lajang, tidak mempunyai pekerjaan, dan terisolasi dari masyarakat. Adapun pada pasien cenderung melakukan bunuh diri biasanya mereka yang menderita penyakit fisik kronis dan menderita gangguan mental.
Penyebab
Banyak hal yang membuat pelaku nekat mengakhiri hidupnya. Namun alasan yang paling banyak dijumpai yakni faktor keputusasaan dalam menjalani hidup, seperti terhimpit masalah ekonomi, hubungan yang tidak harmonis dengan pasangan, konflik interpersonal, kehilangan orang terkasih, penyakit yang tak kunjung sembuh, hingga terkena bencana alam. Berbagai faktor penyebab bunuh diri ini sebenarnya berpangkal pada satu masalah. Yaitu faktor kejiwaan alias depresi.
Pengobatan
Memang kini banyak pengobatan yang diupayakan meredam keinginan bunuh diri. Namun, bila sudah akut, ada pilihan terakhir yakni terapi electroconvulsive therapy (ECT). Terapi ini bisa dilakukan bila semua metode dan pengobatan pada pasien dinilai tak berhasil.
Pada pasien yang mengalami depresi yang tergolong akut dan sudah kebal terhadap obat antidepresan, terapi ECT patut dipertimbangkan. Biasanya terapi ini dilakukan sebanyak 6 hingga 12 kali, meski pada beberapa kasus hanya membutuhkan 2-3 kali perawatan. ECT dilakukan dengan mengalirkan listrik melalui dua elektroda yang dilekatkan pada daerah temporal kepala. Sebelum menjalani pengobatan, pasien diberikan anestesi umum dan menerima relaksasi otot guna
mencegah cedera.
Dalam penelitian terhadap pasien yang menjalani terapi ECT, ditemukan bahwa 80 persennya merasa sangat terbantu dengan pengobatan tersebut. Sebanyak 75 persen bahkan mengaku tak merasa takut lagi menjalani ECT seperi halnya waswas saat ke dokter gigi. (Pri/OL-06)
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Sekitar pukul 14.55 WIB, warga di sekitar Gajah Mada Plaza terkejut dengan aksi yang dilakukan Suhunan Sjahrir, 54. Ia nekat terjun bebas dari lantai 7 gedung tersebut. Saat ditemukan, ia telah tewas dengan tubuh korban dalam kondisi kaki patah, kepala pecah, dan bahu kanan patah. Tak lama setelah kejadian itu, pada pukul 16.30, seorang pria berusia 50 tahun bernama Djukri Salim, melompat dari lantai 5 Mal Ciputra. Ia diduga bunuh diri dan tewas seketika.
Memang tak mudah mengenali karakteristik orang yang berkeinginan bunuh diri. Tetapi, ada beberapa hal yang dapat dijadikan isyarat pada remaja yang ingin mengakhiri hidupnya, antara lain perubahan sikap yang semula periang berubah menjadi pemurung, yang tadinya mudah bergaul, tiba-tiba menarik diri dari pergaulan dan lingkungannya.
Berdasarkan hasil beberapa penelitian, diketahui, mereka yang berisiko tinggi melakukan bunuh diri adalah kaum pria dengan usia di atas 45 tahun, lajang, tidak mempunyai pekerjaan, dan terisolasi dari masyarakat. Adapun pada pasien cenderung melakukan bunuh diri biasanya mereka yang menderita penyakit fisik kronis dan menderita gangguan mental.
Penyebab
Banyak hal yang membuat pelaku nekat mengakhiri hidupnya. Namun alasan yang paling banyak dijumpai yakni faktor keputusasaan dalam menjalani hidup, seperti terhimpit masalah ekonomi, hubungan yang tidak harmonis dengan pasangan, konflik interpersonal, kehilangan orang terkasih, penyakit yang tak kunjung sembuh, hingga terkena bencana alam. Berbagai faktor penyebab bunuh diri ini sebenarnya berpangkal pada satu masalah. Yaitu faktor kejiwaan alias depresi.
Pengobatan
Memang kini banyak pengobatan yang diupayakan meredam keinginan bunuh diri. Namun, bila sudah akut, ada pilihan terakhir yakni terapi electroconvulsive therapy (ECT). Terapi ini bisa dilakukan bila semua metode dan pengobatan pada pasien dinilai tak berhasil.
Pada pasien yang mengalami depresi yang tergolong akut dan sudah kebal terhadap obat antidepresan, terapi ECT patut dipertimbangkan. Biasanya terapi ini dilakukan sebanyak 6 hingga 12 kali, meski pada beberapa kasus hanya membutuhkan 2-3 kali perawatan. ECT dilakukan dengan mengalirkan listrik melalui dua elektroda yang dilekatkan pada daerah temporal kepala. Sebelum menjalani pengobatan, pasien diberikan anestesi umum dan menerima relaksasi otot guna
mencegah cedera.
Dalam penelitian terhadap pasien yang menjalani terapi ECT, ditemukan bahwa 80 persennya merasa sangat terbantu dengan pengobatan tersebut. Sebanyak 75 persen bahkan mengaku tak merasa takut lagi menjalani ECT seperi halnya waswas saat ke dokter gigi. (Pri/OL-06)
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Artikel Yang Berhubungan
Label:
kesehatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2010
(1196)
-
▼
Desember
(157)
- Tips Menahan Diri dari Godaan Kue Natal
- Tips Bebas Was-was Gunakan Tangga
- Aman Mendekorasi Pohon Natal
- Pemandangan Indah Percepat Kesembuhan Pasien
- Mencari Tubuh Ideal Lewat Avatar
- Pria Kaya Cenderung Berperut Buncit
- Tidur Ditemani Lampu Menyala Picu Depresi
- Rumah Ternyata Sumber Kuman
- Tertawa Menyehatkan Jantung
- Otak Mampu Mendeteksi Kebohongan
- Pola Makan Ayah Menurun Pada Anak
- Lampu Hemat Energi Mengandung Merkuri
- Rajin Berolahraga Bikin Awet Muda
- Sering Menggerutu Perbesar Risiko Angina
- Sarang Semut Penyembuh Kanker dan Tumor
- Obat Migrain Bentuk Spray Lebih Efektif
- Mata Bionik Kembalikan Penglihatan Tunanetra
- Pil Kontrasepsi tak Pengaruhi Kadar Insulin
- Kehidupan Modern Bikin Nyeri Otot Makin Akrab
- Hidup Sehat Hindari Sakit Otak
- Penyakit Favorit Si Kaya dan Si Miskin
- Pola Makan Sehat agar Tubuh Langsing
- Makanan yang Mampu Menurunkan Berat Badan
- Makanan Penghindar Perut Buncit
- Langsing dengan Tujuh Makanan Kaya Air
- Langsing Berkat Duet Teh Hijau dan Hitam
- 3 Gelas Susu Hindarkan Penyakit Jantung
- Postur yang Baik, Cegah Nyeri Leher dan Pinggang
- Nyeri Leher Umum Diderita Perempuan
- Hati-Hati Pakai Pengilap Bibir
- Kematian akibat Kanker di Australia Menurun
- Tren Operasi Plastik Kaki Tembus US$4juta
- Orang Kanada Lebih Percaya Hewan Kesayangan
- Tai Chi Ringankan Nyeri Arthritis
- Pengobatan alternatif Asma
- Pengobatan Alternatif Asma tidak Efektif
- Akupuntur tak Ampuh Pulihkan Stroke
- Akupunktur Mampu Cegah Bunuh Diri
- Akupuntur Mendorong Kehamilan
- Akupunktur Efektif Sembuhkan Mata Malas
- Obat Osteoporosis Perlambat Kanker Tulang
- Diagnosis Melanoma dengan Infrared
- Vaksin Baru Atasi Kanker Kulit
- Tabir Surya Efektif Tangkal Kanker Kulit
- Aspirin Tingkatkan Risiko Perdarahan
- Aspirin Kunyah Efektif Atasi Serangan Jantung
- Aspirin Cegah Kerusakan Liver
- Aspirin Pangkas 50 Persen Risiko Kematian Kanker
- Multivitamin dan Kalsium Kurangi Risiko Kanker
- HRT tidak Efektif Lawan Kanker Payudara
- Sunitinib Harapan Baru Penderita Kanker Pankreas
- Pilih Antibiotik Selama Kehamilan
- Antibiotik Efektif Selamatkan Nyawa Pasien
- Antibiotik Tak Efektif Obati Bronkitis Akut
- China Konsumsi 10 Kali Lipat Antibiotik
- Vitamin C Bantu Cegah Sakit Encok
- Pengaruh Vitamin C Terhadap Flu
- Nikotin dan Kafein Kikis Imunitas Tubuh
- Kelainan Genetis Sebabkan Sexsomnia
- Terapi Menulis Hilangkan Stres
- Terapi Sentuhan Atasi Stres
- Menjadikan Stres Bernilai Positif
- Dua Cara Ibu Hilangkan Stres
- Halau Stres dengan Latihan Pernapasan
- Imunoterapi Sembuhkan Alergi Kacang
- Suapan Besar Percepat Langsing
- Cara Praktis Hindarkan Noda Gigi
- Makanan dan Minuman Penyebab Noda Gigi
- Imunoterapi Sembuhkan Alergi Kacang
- Jus Delima Efektif Hambat Kanker Prostat
- Madu, Makanan Lezat Segudang Manfaat
- Dongkrak Stamina dengan Madu
- Madu, Rahasia Penambah Energi Atlet Yunani
- Kenari Ampuh Atasi Impotensi dan Diabetes
- Atasi Insomnia dengan Kangkung
- Tips agar Punggung Tetap Sehat
- Cara Cegah Sakit Punggung
- Tips Atasi Sakit Punggung
- Cegah Sakit Punggung di Perjalanan
- 9 Cara Unik Kontrol Porsi Makan
- Tubuh Indah dengan Gerakan Balet
- 5 Cara Sederhana Atasi Insomnia
- Cara Asyik untuk Tidur Nyenyak
- Cermat Berhitung Kunci Cepat Langsing
- Rahasia Langsing Sembilan Negara
- Langsing Tanpa Diet
- Suapan Besar Percepat Langsing
- Cara Praktis Hindarkan Noda Gigi
- Kecerdasan Anak Tergantung Sentuhan Ibu
- 3 Faktor Kebahagiaan Perempuan
- 5 Alasan Tepat Ngemil
- Tiga Rahasia agar Jarang Sakit
- Kulit Sehat dan Segar di Atas Pesawat
- Cegah Sakit Punggung di Perjalanan
- 9 Cara Unik Kontrol Porsi Makan
- Perempuan Rentan Terpengaruh Pergaulan
- Waspada, E-Cigarettes Bahayakan Kesehatan
- Tokophobia, Bikin Perempuan Takut Melahirkan
- Gelang Merah bagi Perempuan Haid Norwegia
- Bayi Musim Panas Lebih Sehat
-
▼
Desember
(157)
0 komentar:
Posting Komentar