Kamis, 27 Januari 2011
Gaya Hidup Pengaruhi Gizi Masyarakat
07.21 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
HARI ini, 25 Januari 2011, masyarakat Indonesia kembali memperingati Hari Gizi Nasional dengan tema Gizi seimbang, investasi bangsa. Namun, sayangnya hingga kini masih banyak masalah serta kekurangan dalam penanganan gizi di Tanah Air, terutama pada anak-anak sebagai generasi masa depan.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, sebanyak 14 persen balita termasuk gizi lebih yang besarannya hampir sama dengan balita kurus. Pada kelompok usia diatas 15 tahun, prevalensi obesitas sudah mencapai 19,1 persen.
Analisis lebih lanjut pun menunjukkan tidak adanya perbedaan prevalensi balita gizi lebih pada keluarga yang termiskin (13,7 persen) dengan keluarga terkaya (14 persen). Demikian pula tidak terdapat perbedaan menurut kelompok umur anak, jenis kelamin, pendidikan orang tua.
Hal tersebut dikemukakan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih pada puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) di Jakarta (25/1).
Penyakit degeneratif
Menurut rilis resmi website Kementerian Kesehatan RI, Endang bertutur, "Inilah tantangan masalah gizi ke depan. Kita masih akan menghadapi masalah-masalah gizi kurang terutama yang kronis dan akut pada beberapa kelompok masyarakat kita. Di sisi lain, kita harus segera memerangi masalah gizi lebih yang sampai saat ini merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit degeneratif.
Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Padahal, ini bukan hanya domain kesehatan, melainkan seluruh institusi seperti pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Menkes, masalah gizi dan kesehatan kini telah bergeser akibat perubahan gaya hidup dan kondisi lingkungan.
Maka itu, sudah saatnya kita melakukan penyesuaian seiring dengan perubahan yang telah dan sedang terjadi. "Seharusnya bila gizi seimbang diterapkan seluruh masyarakat, masalah gizi kurang bisa dihindari dan masalah gizi lebih bisa dicegah," tegas Menkes.
Untuk ke depannya, Menkes berujar pemerintah dalam Rencana Pembangunan Nasional telah menetapkan tiga strategi dasar perbaikan gizi masyarakat yaitu pertama menekankan upaya pemberdayaan dan pendidikan gizi.
Kedua, mendorong meningkatkan mutu konsumsi pangan, baik melalui pendekatan penganekaragaman pangan maupun melalui pendekatan fortifikasi pangan dan suplementasi gizi. Ketiga, meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan.(Depkes.go.id/Pri/OL-06)
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, sebanyak 14 persen balita termasuk gizi lebih yang besarannya hampir sama dengan balita kurus. Pada kelompok usia diatas 15 tahun, prevalensi obesitas sudah mencapai 19,1 persen.
Analisis lebih lanjut pun menunjukkan tidak adanya perbedaan prevalensi balita gizi lebih pada keluarga yang termiskin (13,7 persen) dengan keluarga terkaya (14 persen). Demikian pula tidak terdapat perbedaan menurut kelompok umur anak, jenis kelamin, pendidikan orang tua.
Hal tersebut dikemukakan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih pada puncak peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) di Jakarta (25/1).
Penyakit degeneratif
Menurut rilis resmi website Kementerian Kesehatan RI, Endang bertutur, "Inilah tantangan masalah gizi ke depan. Kita masih akan menghadapi masalah-masalah gizi kurang terutama yang kronis dan akut pada beberapa kelompok masyarakat kita. Di sisi lain, kita harus segera memerangi masalah gizi lebih yang sampai saat ini merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit degeneratif.
Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Padahal, ini bukan hanya domain kesehatan, melainkan seluruh institusi seperti pemerintah maupun swasta yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Menkes, masalah gizi dan kesehatan kini telah bergeser akibat perubahan gaya hidup dan kondisi lingkungan.
Maka itu, sudah saatnya kita melakukan penyesuaian seiring dengan perubahan yang telah dan sedang terjadi. "Seharusnya bila gizi seimbang diterapkan seluruh masyarakat, masalah gizi kurang bisa dihindari dan masalah gizi lebih bisa dicegah," tegas Menkes.
Untuk ke depannya, Menkes berujar pemerintah dalam Rencana Pembangunan Nasional telah menetapkan tiga strategi dasar perbaikan gizi masyarakat yaitu pertama menekankan upaya pemberdayaan dan pendidikan gizi.
Kedua, mendorong meningkatkan mutu konsumsi pangan, baik melalui pendekatan penganekaragaman pangan maupun melalui pendekatan fortifikasi pangan dan suplementasi gizi. Ketiga, meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan.(Depkes.go.id/Pri/OL-06)
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2011
(134)
-
▼
Januari
(134)
- Teka-teki Silang Cegah Pikun Lansia
- Diet Rendah Lemak Tajamkan Memori
- Menikah Hambat Kepikunan
- Ngobrol Efektif Mampu Mencegah Pikun
- Gaya Hidup Pengaruhi Gizi Masyarakat
- WHO Larang Penjualan Fast Food
- Cemas Bikin Semakin Gendut
- Timbun Lemak Picu Diabetes
- Susah Bernapas? Hilangkan Lemak Perut Anda
- Lemak Perut Tingkatkan Risiko Migrain
- Piza Tipis Mengandung Lemak Berlebih
- Kecerdasan Emosional Pengaruhi Kehidupan Seksual
- Usia 60 Tahun Klimaks Kecerdasan Emosional
- Kerang Laut Pulihkan Kelumpuhan
- Bijak Konsumsi Antibiotik
- Plester Ambulight Sembuhkan Kanker Kulit
- Vaksin Pneumonia Baru Perlu Riset Setahun
- Terapi Air Mani Atasi Sindrom Pascaorgasme
- Secangkir Stroberi Ajaib Melangsingkan
- Sarapan Pagi Hindarkan Tubuh dari Obesitas
- Kenali Menu-menu Sarapan Sehat
- Sarapan Tingkatkan Kapasitas Belajar
- Sarapan Tingkatkan Produktivitas
- Dianjurkan Sarapan Makanan Berlemak
- Khasiat Si Buah Merah
- Konsumsi Buah Atasi Penyakit Degeneratif
- Konsumsi 8 Jenis Buah Sehatkan Jantung
- Harimau Diduga Pembawa Virus HIV
- Kondisi Psikologis dan Virus HIV
- Pasien HIV Rentan Stroke
- Teknik Relaksasi Pencegah Uban
- Telur Salamander Ampuh Hentikan Kanker
- Akan Hadir, Kapsul Pereda Gejala PMS
- Akan Hadir, Penghambat Pertumbuhan Sel Kanker
- Pilih Antibiotik Selama Kehamilan
- Cara Cerdas Maksimalkan Antibiotik
- Antibiotik Tak Efektif Obati Bronkitis Akut
- Bijak Konsumsi Antibiotik
- Invisalign Teknologi Canggih Penggeser Behel
- Kenali Siksaan Batuk 100 Hari
- Wajah Chubby Lebih Awet Muda
- 3 Panduan Memborong Jus Buah
- Wortel Mampu Enyahkan Tujuh Penyakit
- Tangkal Radikal Bebas dengan Wortel
- Wortel Bikin Kulit Makin Seksi
- 10 Pikiran Sehat untuk Bahagia
- 3 Cara Tetap Bersemangat Sepanjang Tahun
- Manfaat dan Cara Efektif Tidur Siang
- 4 Cara Tinggalkan Aturan Diet
- 6 Trik Jaga Berat Badan yang Telah Ideal
- Mulut Bersih Meski Gigi Berbehel
- 5 Usaha untuk Jantung Sehat
- 15 Januari Saat Tepat Memulai Diet
- Talium Zat Mematikan Pembunuh Yasser Arafat
- Tertawa Perbesar Keberhasilan Bayi Tabung
- Bersepeda Kurangi Jumlah Sperma
- Sepatu Boot Bikin Kaki Jamuran
- Bakteri Mesin ATM Setara Toilet Umum
- Gadget Penolak Suara Bor Dokter Gigi
- iPhone dan Wii Sebabkan Nyeri Leher
- Menulis Bebaskan Cemas dan Gugup
- Zsa Zsa Gabor Diamputasi akibat Gangren
- Bakteri Jerawat Berpotensi Sebabkan Infeksi
- Menkes, Tetap Aktif meski Didiagnosis Kanker Paru-...
- Penyakit Sapi Gila Menular Lewat Udara
- Bahan Herbal Ajaib Penyembuh Sinusitis
- Intralipid Efektif Atasi Infertilitas
- Intralipid Efektif Atasi Infertilitas
- Dua Obat Baru Pemangkas Risiko Stroke
- Bayer Produksi Penghancur Dagu Ganda
- Cegah Stroke dengan Dua Obat Sekaligus
- 7 Kebiasaan Pencegah Parkinson
- Diet Makrobiotik Bikin Hillary Clinton Langsing
- Hubungan Tahan Lama Kunci Jiwa Sehat
- 10 Selebritas Langsing Dramatis Demi Peran
- 5 Alasan Tepat Hindari Gym
- Intip Sisi Baik Mentega
- Atasi Insomnia dengan Kangkung
- Jus Ceri Ampuh Datangkan Kantuk
- Mentega, Margarin, Butter, Serupa tapi tak Sama
- Jambu Biji Cegah Keriput dan Sembelit
- Petik 7 Manfaat Daun Mint
- Pisang Pemicu Mood Lebih Baik
- 5 Kebiasaan Sehat Pangkas Risiko Stroke
- 5 Cara Menjadi Pribadi Menyenangkan di 2011
- Tetap Fit Saat Cuaca Dingin
- Bahagia di Ujung Jari Anda
- 10 Pikiran Sehat untuk Bahagia
- 3 Cara Tetap Bersemangat Sepanjang Tahun
- 17 Persen Perempuan Merasa Gemuk
- Australia Nyatakan Power Balance tidak Bermanfaat
- Obesitas Sumbang Pemanasan Global
- Zat Kimia Sebabkan Obesitas
- Usia 9 Bulan Bayi Tunjukkan Bakat Obesitas
- Deteksi Delapan Tanda Utama Kanker
- Kartun Popeye Efektif Pengaruhi Anak
- Haid Lebih Dini Berpotensi Depresi
- Menikah Cara Cepat Menjadi Langsing
- Peptida Hambat Pertumbuhan Kanker Payudara
- 50 Persen Tuntunan CPR di YouTube Diragukan
-
▼
Januari
(134)
0 komentar:
Posting Komentar