Kamis, 27 Januari 2011
Lemak Perut Tingkatkan Risiko Migrain
06.43 |
Diposting oleh
fikirjernih |
Edit Entri
Lemak perut telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes. Sekarang, penelitian terbaru menunjukkan, lemak perut juga dikaitkan dengan peningkatan risiko mengalami migrain, paling tidak sampai usia pertengahan.
Ukuran lingkar pinggang merupakan prediktor yang lebih baik untuk mengenali aktivitas migrain daripada obesitas, baik pada laki-laki dan perempuan sampai berusia 55 tahun.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan obesitas dengan peningkatan frekuensi migrain pada penderitanya. Tetapi, studi baru ini merupakan salah satu dari beberapa studi yang menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko migrain.
Ini merupakan penelitian pertama yang meneliti apakah lemak perut memegang peran khusus dalam migrain dan sakit kepala parah yang sering terjadi. Penemuan ini akan dipresentasikan pada April mendatang dalam pertemuan tahunan American Academy of Neurology (AAN) di Seattle.
Lemak perut dan migrain
Para peneliti dari Philadelphia's Drexel University College of Medicine memeriksa data yang dikumpulkan dari lebih dari 22.000 partisipan melalui National Health and Nutrition Examination Survey yang dilakukan secara berkelanjutan.
Survei melibatkan pengukuran obesitas pada perut, diukur dengan ukuran lingkar pinggang dan obesitas secara umum, kemudian ditentukan dengan indeks massa tubuh (body mass index). Data termasuk perkiraan laporkan perorangan mengenai frekuensi migrain dan sakit kepala parah.
Perempuan memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar mengalami migrain daripada laki-laki. Peneliti, B. Lee Peterlin, DO, menyatakan bahwa penemuan ini akan membantu para peneliti memahami perbedaan gender.
"Ini merupakan salah satu bagian dari teka-teki," kata dia."Ini tidak menunjukkan bahwa kehilangan lemak ekstra di perut akan menyembuhkan migrain. Tetapi, ini merupakan satu kunci yang bisa menjelaskan dimorfisma seksual pada migrain.
Bahkan setelah mengontrol obesitas secara umum, kelebihan lemak perut tetap dikaitkan dengan peningkatan aktifitas migrain secara signifikan baik pada laki-laki maupun perempuan yang berusia diantara 20 dan 55 tahun.
"Migrain lebih sering terjadi pada rentang usia ini," kata dia."Penemuan kami menunjukkan, obesitas dan obesitas pada perut dikaitkan dengan peningkatan prevalensi migrain dalam kelompok umur ini."
Perempuan dengan lemak ekstra di perut, memiliki kemungkinan 30% lebih besar mengalami migrain daripada perempuan tanpa kelebihan lemak ekstra di perut, bahkan setelah memperhitungkan kegemukan secara keseluruhan.
Hubungan antara lemak perut dan migrain pada laki-laki dalam kelompok umur ini tidak signifikan jika obesitas secara keseluruhan telah diatasi.
Migrain pada perempuan
"Penemuan menunjukkan bahwa lemak perut merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab migrain, tetapi faktor ini lebih berpengaruh pada perempuan daripada laki-laki," kata Paterlin. Setelah berusia 55, tahun pengaruh ektra lemak di perut terhadap migrain sedikit berkurang pada perempuan, tetapi belum ditemukan alasan yang jelas.
"Ini merupakan kejutan," kata Peterlin."Migrain dikaitkan dengan usia, tetapi itu berubah. Pada perempuan yang berusia di bawah 55 tahun, lemak diperut bukanlah hal yang baik. Tetapi di atas usia 55, memiliki lemak ekstra di perut mungkin sedikit melindungi melawan migrain."
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Ukuran lingkar pinggang merupakan prediktor yang lebih baik untuk mengenali aktivitas migrain daripada obesitas, baik pada laki-laki dan perempuan sampai berusia 55 tahun.
Penelitian sebelumnya telah mengaitkan obesitas dengan peningkatan frekuensi migrain pada penderitanya. Tetapi, studi baru ini merupakan salah satu dari beberapa studi yang menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko migrain.
Ini merupakan penelitian pertama yang meneliti apakah lemak perut memegang peran khusus dalam migrain dan sakit kepala parah yang sering terjadi. Penemuan ini akan dipresentasikan pada April mendatang dalam pertemuan tahunan American Academy of Neurology (AAN) di Seattle.
Lemak perut dan migrain
Para peneliti dari Philadelphia's Drexel University College of Medicine memeriksa data yang dikumpulkan dari lebih dari 22.000 partisipan melalui National Health and Nutrition Examination Survey yang dilakukan secara berkelanjutan.
Survei melibatkan pengukuran obesitas pada perut, diukur dengan ukuran lingkar pinggang dan obesitas secara umum, kemudian ditentukan dengan indeks massa tubuh (body mass index). Data termasuk perkiraan laporkan perorangan mengenai frekuensi migrain dan sakit kepala parah.
Perempuan memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar mengalami migrain daripada laki-laki. Peneliti, B. Lee Peterlin, DO, menyatakan bahwa penemuan ini akan membantu para peneliti memahami perbedaan gender.
"Ini merupakan salah satu bagian dari teka-teki," kata dia."Ini tidak menunjukkan bahwa kehilangan lemak ekstra di perut akan menyembuhkan migrain. Tetapi, ini merupakan satu kunci yang bisa menjelaskan dimorfisma seksual pada migrain.
Bahkan setelah mengontrol obesitas secara umum, kelebihan lemak perut tetap dikaitkan dengan peningkatan aktifitas migrain secara signifikan baik pada laki-laki maupun perempuan yang berusia diantara 20 dan 55 tahun.
"Migrain lebih sering terjadi pada rentang usia ini," kata dia."Penemuan kami menunjukkan, obesitas dan obesitas pada perut dikaitkan dengan peningkatan prevalensi migrain dalam kelompok umur ini."
Perempuan dengan lemak ekstra di perut, memiliki kemungkinan 30% lebih besar mengalami migrain daripada perempuan tanpa kelebihan lemak ekstra di perut, bahkan setelah memperhitungkan kegemukan secara keseluruhan.
Hubungan antara lemak perut dan migrain pada laki-laki dalam kelompok umur ini tidak signifikan jika obesitas secara keseluruhan telah diatasi.
Migrain pada perempuan
"Penemuan menunjukkan bahwa lemak perut merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab migrain, tetapi faktor ini lebih berpengaruh pada perempuan daripada laki-laki," kata Paterlin. Setelah berusia 55, tahun pengaruh ektra lemak di perut terhadap migrain sedikit berkurang pada perempuan, tetapi belum ditemukan alasan yang jelas.
"Ini merupakan kejutan," kata Peterlin."Migrain dikaitkan dengan usia, tetapi itu berubah. Pada perempuan yang berusia di bawah 55 tahun, lemak diperut bukanlah hal yang baik. Tetapi di atas usia 55, memiliki lemak ekstra di perut mungkin sedikit melindungi melawan migrain."
Sumber
MediaIndonesia.com
Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku
Artikel Yang Berhubungan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lijit Search Wijit
Blog Archive
-
▼
2011
(134)
-
▼
Januari
(134)
- Teka-teki Silang Cegah Pikun Lansia
- Diet Rendah Lemak Tajamkan Memori
- Menikah Hambat Kepikunan
- Ngobrol Efektif Mampu Mencegah Pikun
- Gaya Hidup Pengaruhi Gizi Masyarakat
- WHO Larang Penjualan Fast Food
- Cemas Bikin Semakin Gendut
- Timbun Lemak Picu Diabetes
- Susah Bernapas? Hilangkan Lemak Perut Anda
- Lemak Perut Tingkatkan Risiko Migrain
- Piza Tipis Mengandung Lemak Berlebih
- Kecerdasan Emosional Pengaruhi Kehidupan Seksual
- Usia 60 Tahun Klimaks Kecerdasan Emosional
- Kerang Laut Pulihkan Kelumpuhan
- Bijak Konsumsi Antibiotik
- Plester Ambulight Sembuhkan Kanker Kulit
- Vaksin Pneumonia Baru Perlu Riset Setahun
- Terapi Air Mani Atasi Sindrom Pascaorgasme
- Secangkir Stroberi Ajaib Melangsingkan
- Sarapan Pagi Hindarkan Tubuh dari Obesitas
- Kenali Menu-menu Sarapan Sehat
- Sarapan Tingkatkan Kapasitas Belajar
- Sarapan Tingkatkan Produktivitas
- Dianjurkan Sarapan Makanan Berlemak
- Khasiat Si Buah Merah
- Konsumsi Buah Atasi Penyakit Degeneratif
- Konsumsi 8 Jenis Buah Sehatkan Jantung
- Harimau Diduga Pembawa Virus HIV
- Kondisi Psikologis dan Virus HIV
- Pasien HIV Rentan Stroke
- Teknik Relaksasi Pencegah Uban
- Telur Salamander Ampuh Hentikan Kanker
- Akan Hadir, Kapsul Pereda Gejala PMS
- Akan Hadir, Penghambat Pertumbuhan Sel Kanker
- Pilih Antibiotik Selama Kehamilan
- Cara Cerdas Maksimalkan Antibiotik
- Antibiotik Tak Efektif Obati Bronkitis Akut
- Bijak Konsumsi Antibiotik
- Invisalign Teknologi Canggih Penggeser Behel
- Kenali Siksaan Batuk 100 Hari
- Wajah Chubby Lebih Awet Muda
- 3 Panduan Memborong Jus Buah
- Wortel Mampu Enyahkan Tujuh Penyakit
- Tangkal Radikal Bebas dengan Wortel
- Wortel Bikin Kulit Makin Seksi
- 10 Pikiran Sehat untuk Bahagia
- 3 Cara Tetap Bersemangat Sepanjang Tahun
- Manfaat dan Cara Efektif Tidur Siang
- 4 Cara Tinggalkan Aturan Diet
- 6 Trik Jaga Berat Badan yang Telah Ideal
- Mulut Bersih Meski Gigi Berbehel
- 5 Usaha untuk Jantung Sehat
- 15 Januari Saat Tepat Memulai Diet
- Talium Zat Mematikan Pembunuh Yasser Arafat
- Tertawa Perbesar Keberhasilan Bayi Tabung
- Bersepeda Kurangi Jumlah Sperma
- Sepatu Boot Bikin Kaki Jamuran
- Bakteri Mesin ATM Setara Toilet Umum
- Gadget Penolak Suara Bor Dokter Gigi
- iPhone dan Wii Sebabkan Nyeri Leher
- Menulis Bebaskan Cemas dan Gugup
- Zsa Zsa Gabor Diamputasi akibat Gangren
- Bakteri Jerawat Berpotensi Sebabkan Infeksi
- Menkes, Tetap Aktif meski Didiagnosis Kanker Paru-...
- Penyakit Sapi Gila Menular Lewat Udara
- Bahan Herbal Ajaib Penyembuh Sinusitis
- Intralipid Efektif Atasi Infertilitas
- Intralipid Efektif Atasi Infertilitas
- Dua Obat Baru Pemangkas Risiko Stroke
- Bayer Produksi Penghancur Dagu Ganda
- Cegah Stroke dengan Dua Obat Sekaligus
- 7 Kebiasaan Pencegah Parkinson
- Diet Makrobiotik Bikin Hillary Clinton Langsing
- Hubungan Tahan Lama Kunci Jiwa Sehat
- 10 Selebritas Langsing Dramatis Demi Peran
- 5 Alasan Tepat Hindari Gym
- Intip Sisi Baik Mentega
- Atasi Insomnia dengan Kangkung
- Jus Ceri Ampuh Datangkan Kantuk
- Mentega, Margarin, Butter, Serupa tapi tak Sama
- Jambu Biji Cegah Keriput dan Sembelit
- Petik 7 Manfaat Daun Mint
- Pisang Pemicu Mood Lebih Baik
- 5 Kebiasaan Sehat Pangkas Risiko Stroke
- 5 Cara Menjadi Pribadi Menyenangkan di 2011
- Tetap Fit Saat Cuaca Dingin
- Bahagia di Ujung Jari Anda
- 10 Pikiran Sehat untuk Bahagia
- 3 Cara Tetap Bersemangat Sepanjang Tahun
- 17 Persen Perempuan Merasa Gemuk
- Australia Nyatakan Power Balance tidak Bermanfaat
- Obesitas Sumbang Pemanasan Global
- Zat Kimia Sebabkan Obesitas
- Usia 9 Bulan Bayi Tunjukkan Bakat Obesitas
- Deteksi Delapan Tanda Utama Kanker
- Kartun Popeye Efektif Pengaruhi Anak
- Haid Lebih Dini Berpotensi Depresi
- Menikah Cara Cepat Menjadi Langsing
- Peptida Hambat Pertumbuhan Kanker Payudara
- 50 Persen Tuntunan CPR di YouTube Diragukan
-
▼
Januari
(134)
0 komentar:
Posting Komentar