Kamis, 27 Januari 2011

Sarapan Tingkatkan Produktivitas

Kesibukan di pagi hari sering membuat orang lupa atau tidak sempat sarapan. Padahal, sarapan bermanfaat untuk memaksimalkan kinerja sistem pencernaan dan meningkatkan produktivitas.Soal sarapan, pesialis gizi klinik dari Siloam Hospitals West Jakarta, dr Ekky M Rahardja berujar,

‘’Sarapan perlu dilakukan oleh semua orang. Sebab, sarapan memiliki manfaat besar bagi kesehatan tubuh serta berpengaruh besar pada produktivitas seseorang,’’.

Dokter Ekky menerangkan, dalam sehari makan besar terakhir yang dilakukan seseorang umumnya adalah makan malam yakni sekitar pukul 19.00. Sesudah itu, orang akan tidur dan kembali beraktivitas di pagi harinya.

Pada orang yang sarapan, sistem pencernaan yang telah ’dipuasakan’ semalaman kembali diisi makanan menu sarapan. Hal itu memicu sistem pencernaan untuk mengeluarkan enzim-enzim pencernaan yang diperlukan untuk mencerna makanan.Pada orang yang tidak sarapan, sistem pencernaannya ’dipuasakan’ lebih lama.

Pada kondisi seperti itu, sistem pencernaan tidak dirangsang untuk mengeluarkan enzim-enzim pencernaan. Padahal, siangnya orang tersebut mengisi perutnya dengan menu makan siang yang umumnya terdiri dari makanan berat berupa nasi dan lauk pauk.

’’Ditinjau dari sisi medis, hal tersebut tidak baik. Sebab jumlah enzim-enzim pencerna makanan yang ada masih sedikit, tidak mencukupi. Akibatnya, ada komponen makanan makanan yang tidak tercerna, tidak bisa diubah menjadi molekul-molekul yang bisa diserap usus,’’ ujar dr Ekky yang juga seorang dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara (Untar), Jakarta ini.

Pada akhirnya, komponen makanan yang tidak tercerna itu akan membusuk di usus. Hal ini berdampak negatif. Sebab pembusukan makanan tersebut menyebabkan keluarnya zat-zat bersifat racun. Parahnya, zat-zat racun tersebut dapat terserap usus. Melalui sebuah sistem peredaran darah, zat-zat racun tersebut akan disampaikan ke hati sebagai salah satu organ penetralisir racun.

’’Jadi, tanpa disadari hati bekerja ektra untuk mentralisir racun yang ada. Kerja hati tersebut membutuhkan suplai nutrisi dan oksigen dari darah lebih banyak. Akibatnya, orang-organ lain relatif kurang mendapat asupan nutrisi dan oksigen,’’ jelas dr Ekky.

Selain itu, pada orang yang tidak sarapan bisa merasa lemas dan sulit berkonsentrasi sehingga produktivitas menurun. Mengapa demikian?

’’Seluruh aktivitas manusia membutuhkan energi. Termasuk aktivitas otak. Cara paling mudah dan cepat untuk mencapat energi tersebut adalah dengan memecah glukosa yang berasal dari makanan. Bila sarapan pagi tidak dilakukan, maka tidak ada sumber glukosa dari makanan yang bisa diubah menjadi energi dengan cepat. Akibatnya, tubuh pun terasa lemas dan konsentrasi sulit didapat,’’ terang dr Ekky.


Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive