Kamis, 27 Januari 2011

Sarapan Tingkatkan Kapasitas Belajar

Membiasakan sarapan pada anak merupakan satu hal positif yang perlu dilakukan. Pasalnya, sarapan menyediakan energi yang dibutuhkan anak di pagi hari saat anak menjalani aktivitas belajar di sekolah.

Menurut salah satu pembicara dalam seminar "Berpikir pun Butuh Energi" yang diselenggarakan di Jakarta, pekan lalu, psikolog Elly Risman, agar tumbuh kembang anak bisa optimal, anak membutuhkan tiga jenis gizi. Yakni gizi fisik, gizi jiwa, dan gizi spiritual.

Gizi fisik diberikan dalam bentuk asupan nutrisi yang bisa menunjang berbagai aktivitas anak. Ada enam zat nutrisi yang diperlukan anak yaitu karbohidrat kompleks, protein, dan lemak yang merupakan sumber energi kemudian zat pengatur berupa vitamin dan mineral serta air. Dalam sehari, seorang anak membutuhkan energi sekitar 2.000 kkal.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Amerika yakni Murphy, Pagano, Nachmani, Sperling, Kane, dan Kleinman pada 1998 serta Meyer, Sampson, Weitzman, Rogers, dan Kayne pada 1989, menunjukkan sarapan dapat meningkatkan kapasitas belajar, pencapaian akademis, perhatian pada tugas sekolah, dan prestasi anak.

"Dari 2.000 ribu kkal yang dibutuhkan anak tersebut, 80% disalurkan dalam bentuk aktivitas fisik dan sisanya berupa aktivitas mental," ujar Elly.

Aktivitas mental, lanjut Elly, diproduksi oleh otak. Satu hal yang unik, walaupun beratnya hanya 2% dari berat badan, otak mengonsumsi sekitar 20% energi tubuh.

Karena itulah, anak yang di pagi hari menjalani aktivitas sekolah yang menguras pikiran sebaiknya dibekali dengan cadangan energi cukup melalui sarapan. Selain gizi fisik, lanjut Elly, anak juga membutuhkan gizi spiritual dan gizi jiwa. Gizi spiritual dapat diberikan dengan menghadirkan Tuhan dalam diri anak. Di sisi lain, gizi jiwa diberikan melalui latihan berpikir, memilih, dan mengambil keputusan.

Satu hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah memberi kesempatan pada anak untuk melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik merupakan hal penting dalam proses tumbuh kembang anak karena memungkinkan mereka mengontrol berat badan, melatih keterampilan motorik, otot, jantung, paru-paru, dan tulang, mengurangi tekanan darah dan meningkatkan kolesterol baik sehingga mencegah risiko terkena penyakit jantung dan diabetes.

"Aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kepercayaan diri," ujar Elly.

Agar bermanfaat bagi anak, aktivitas fisik harus disesuaikan dengan usia dan tumbuh kembang anak, lalu bervariasi, menyenangkan, dan dilakukan minimal 30-60 menit per hari. Salah satu bentuk aktivitas fisik yang biasanya disukai anak ialah bermain. Karena itu, tak ada salahnya mengizinkan sang buah hati bermain dengan temannya minimal 30 menit per hari.


Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive