Senin, 10 Januari 2011

50 Persen Tuntunan CPR di YouTube Diragukan

MUNGKIN YouTube merupakan sarana yang paling mudah diakses untuk menonton berbagai macam video, tapi menurut para ahli, situs itu bukanlah sumber yang tepat sebagai referensi pembelajaran cardiopulmonary resuscitation (CPR).

Menurut hasil penelitian yang dipimpin Karthik Murugiah, asisten profesor Medical College of Wisconsin di Milwaukee, ditemukan adanya 52 video tuntunan CPR di YouTube. Dari jumlah itu, separuhnya tidak memehuhi kriteria kesehatan.

Sementara itu, sisanya diunggah bukan oleh instansi resmi, melainkan kelompok pribadi atau mereka yang mengaku-ngaku memiliki sertifikasi sebagai instruktur CPR, dokter, atau ahli medis. Memang sebagian besar video itu memberikan tuntunan yang cukup akurat mengenai praktik CPR, tapi banyak juga terdapat kesalahan atau tuntunan yang kurang lengkap.

"Meski informasi yang diberikan melalui YouTube terbilang cukup akurat, menurut saya, belum tentu orang awam memahami benar tuntunan yang diberikan. Dan, apabila terdapat kesalahan, risikonya cukup besar pula," kata Murugiah.

Menurut studi yang hasilnya telah hadir di jurnal Resuscitation edisi Desember 2010, hampir 2/3 video CPR yang ada yang menggambarkan pertolongan pertama dengan menekan dada tidak digambarkan secara tepat. Sebanyak 57 persennya diketahui salah dalam memberi tahu seberapa besar tekanan yang mesti dilakukan.

Untuk itu, apabila Anda ingin mengetahui prosedur CPR yang tepat, sebaiknya kunjungi video yang diunggah Palang Merah Internasional yang juga ada di YouTube (http://www.youtube.com/user/AmRedCross). (Pri/OL-06)



Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive