Rabu, 10 November 2010

Batasi Garam untuk Hindari Penyakit Jantung

DIAKUI, memang tak afdal rasanya bila masakan tidak menggunakan garam. Meski begitu, ada baiknya kita mengurangi kadar garam yang biasa dikonsumsi guna meminimalisasi risiko terkena penyakit jantung.

Menurut penelitian terbaru, terbukti bahwa dari keseluruhan kasus serangan jantung yang ada, sebanyak seperlimanya sebenarnya bisa dihindari bila perusahaan produsen makanan bersedia mengurangi kadar garam dalam produk mereka.

Dalam sebuah analisis pun disimpulkan bahwa strategi itu akan 20 kali lipat lebih efektif ketimbang mengatur pola makan, menurut The Daily Mail. Para ilmuwan mengutarakan mengurangi konsumsi garam dapat mencegah setidaknya seperlima dari kematian tersebut. Banyak produk makanan, terutama makanan cepat saji, mengandung garam dengan kadar tinggi, lebih tinggi daripada ambang batas konsumsi garam yang disarankan per harinya.

Setali tiga uang, para peneliti di Australia pun menemukan bahwa memaksa para produsen untuk membatasi kandungan garam dalam produk mereka bisa mencegah kematian akibat serangan jantung sebesar 18 persen. Pembatasan yang dimaksud termasuk melarang makanan cepat saji mangandung garam melebihi 3 gram dan camilan-camilan tak lebih dari 0,6 g.

Studi ini menyimpulkan bahwa memberikan saran kepada orang tentang cara makan yang sehat tidaklah cukup, tapi juga mesti diiringi dengan dukungan para produsen makanan untuk mengurangi kadar garam. Hasil studi ini telah dimuat pada jurnal Heart, edisi November 2010.(Pri/X-12)


Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Forum Di Web
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive