Minggu, 09 Januari 2011

Obat Pelangsing Picu Gangguan Hati

BADAN Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) mengumumkan adanya perbaikan label orlistat, obat pelangsing yang digunakan secara luas. Hal ini merupakan respon FDA terhadap laporan beberapa kasus kerusakan hati terkait obat pelangsing yang dijual dengan merek Xenical dan Alli tersebut.

Berdasarkan pernyataan FDA, ada 13 kasus cedera hati kronis baru terkait penggunaan orlistat. Dua belas kasus terjadi di luar Amerika dan satu kasus (akibat Alli) di Amerika Serikat.

FDA mulai mereview kemungkinan orlistat memicu kerusakan hati pada Agustus 2009. Pengumunan tersebut mengikuti laporan 32 kasus cedera hati kronis, termasuk enam kasus gagal jantung antara 1999 dan Oktober 2008. Dua dari kasus tersebut terjadi di Amerika.

Sebagian besar pasien ini melaporkan mengalami sakit kuning, lemah dan rasa sakit di perut (semua merupakan gejala kerusakan hati). Pada 27 pasien, gejalanya cukup parah sehingga perlu dirawat di rumah sakit.

Menurut perkiraan FDA, sekitar 40 juta orang dari berbagai belahan dunia masih menggunakan obat tersebut. Akan tetapi, terang direktur Dr. Eugene Schiff, direktur Pusat Penyakit Hati dari University of Miami Miller School of Medicine, para konsumen tidak perlu mencemaskan risiko tersebut.

"Mereka menemukan kasus, tidak banyak, tapi beberapa kasus cedera hati kronis," tutur Schiff, seperti dikutip situs healthday.com, Rabu (26/5).

"Kita menganjurkan agar para kopnsumen dan penyedia pelayanan kesehatan bersikap waspada jika pasien mengalami gejala gangguan hati," terang juru bicara FDA Elaine Gansz Bobo."Kami tidak menganjurkan monitoring enzim hati secara ruitn karena cara ini tidak membantu memprediksi siapa yang mengalami gangguan hati akibat obat tersebut. Kita tidak bisa mengidentifikasi kelompok orang yang mengalami peningkatan risiko."

Pada saat ini, petugas FDA hanya menyatakan adanya hubungan antara kasus gangguan hati dengan obat pelangsing tersebut. Akan tetapi, masih belum diketahui apakah obat pelangsing ini yang benar-benar memicu gangguan tersebut. Ada kemungkinan bahwa beberapa orang mencerna obat tersebut dengan cara berbeda, sehingga membuat mereka lebih berisiko.

FDA pertama kali menerima orlistat sebagai obat yang diresepkan pada 1999. Pada 2007, orlistat menjadi obat tanpa resep pertama yang diterima untuk mengatasi masalah obesitas di kalangan warga dewasa Amerika. (IK/OL-08)


Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive