Minggu, 09 Januari 2011

Tablet yang Dibelah Berbahaya

MESKIPUN dengan alasan supaya mudah ditelan, sebaiknya segera menghentikan kebiasaan memotong atau membelah obat berbentuk tablet. Karena, tablet yang telah terpotong bisa membuat dosis obat menjadi salah.

Para peneliti pun memperingatkan adanya konsekuensi dari meminum tablet yang telah terpotong terutama yang memiliki ukuran atau margin sempit antara menjadi terapeutik dan dosis beracun.

Dalam Journal of Advanced Nursing, peneliti menemukan bahwa 31 persen tablet yang dipotong sehingga dosisnya menjadi berbeda dari yang dianjurkan sehingga kemanjurannya berkurang 15-25 persennya. Para peneliti pun memperingatkan bahwa tablet yang terpotong sering kali tidak terbagi dalam ukuran sama sehingga bahan-bahan substansial di dalammya bisa hilang saat terpotong.

Membelah tablet biasanya dilakukan dengan tangan atau alat seperti gunting dan pisau. Obat yang paling banyak dibelah yakni obat untuk penyakit Parkinson, gagal jantung, kongestif, trombosis, dan arthritis.

Terlebih menurut pemantauan, praktik memotong tablet kerap dilakukan di panti jompo. "Kami menemukan bahwa di panti jompo para perawat memotong 15 persen obat yang dikonsumsi." (Pri/OL-06)



Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku

Artikel Yang Berhubungan



0 komentar:

LABELS

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Lijit Search Wijit

Blog Archive