Kesehatan Kita

PARA peneliti menemukan bahwa pemberian vaksin cacar dalam dosis ganda lebih efektif ketimbang satu dosis saja. Hasil penelitian pun menunjukkan bahwa jumlah anak penerima vaksin dosis ganda yang menderita cacar jauh lebih sedikit.

Dalam penelitian itu, Eugene D Shapiro, profesor bidang pediatri di Akademi Ilmu Kesehatan Yale, bersama timnya berhasil membuktikan efektivitas vaksin cacar dalam dosis ganda mencapai 98,3 persen.

Hal itu kontras dengan rekomendasi Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit (CDC) bahwa vaksin cacar dalam dosis tunggal sebaiknya diberikan pada anak berusia 1-13 tahun. Jumlah kasus penyakit cacar pun menurun setelah rekomendasi itu. Hasil sebuah studi pada waktu itu pun menunjukkan tingkat keberhasilan vaksin cacar dalam dosis tunggal mencapai 86 persen. Namun, tetap saja ditemukan banyak anak yang mengalami cacar meski telah divaksinasi, kata pihak Yale.

CDC lalu mengubah kebijakan imunisasi cacar air pada 2006 dengan menambahkan dosis kedua untuk anak-anak berusia antara 4 dan 6 tahun. Dalam sebuah studi, terlihat bahwa dosis ganda varicella (cacar air), vaksin terkait dengan peningkatan antibodi ketimbang satu dosis saja.

Namun, ini merupakan studi pertama yang menilai secara klinis efektivitas vaksin dosis ganda. Dalam sebuah survei, Shapiro dan timnya menemukan 71 kasus penyakit cacar air pada anak usia 4 tahun atau lebih. Kesemua anak itu tidak menerima dosis ganda. Sebanyak 66 anak menerima dosis tunggal dan lima anak tidak mendapatkan vaksin. (Pri/OL-06)



Sumber
MediaIndonesia.com


Website yang berhubungan :
Tentang Aku
Sentuhan Rohani
Trik and Tips
Info Pendidikan
fikirjernih
Puisi-Puisi Ku